Ruteng, Berita1.Info – Suasana sidang paripurna DPRD Kabupaten Manggarai, Senin (30/6/2025), terasa berbeda. Di hadapan Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit dan Wakil Bupati Fabi Abu, anggota DPRD dari Partai Demokrat, Aleksius Armanjaya, menyampaikan apresiasi tulus atas capaian membanggakan Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Dalam penyampaiannya, Aleks Armanjaya menyoroti dua capaian penting yang menurutnya mencerminkan tata kelola pemerintahan yang semakin baik. Pertama, keberhasilan Pemkab Manggarai mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2024.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa sistem administrasi dan pengelolaan keuangan daerah berjalan secara akuntabel dan transparan,” ungkapnya.
Pencapaian WTP ini bukan hal baru bagi Manggarai. Tahun 2024 menjadi kali ketujuh secara berturut-turut daerah ini menerima opini tertinggi dari BPK, sebuah konsistensi yang mencerminkan komitmen kuat terhadap tata kelola keuangan yang baik.
Capaian kedua yang disoroti Aleks Armanjaya adalah keberhasilan Manggarai sebagai Kabupaten Termaju di NTT berdasarkan skor Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024, dengan skor 3,56, tertinggi di seluruh Nusa Tenggara Timur.
“Walaupun ini soal administrasi, tapi administrasi yang baik menjadi pondasi penting untuk mendorong kemajuan daerah secara menyeluruh,” tegasnya dengan gaya bicara khasnya.
IDSD merupakan indikator penting yang mencerminkan kekuatan dan daya saing suatu daerah dalam bidang ekonomi, pelayanan publik, pendidikan, hingga infrastruktur. Skor tertinggi yang diraih Manggarai menunjukkan kemajuan merata di berbagai sektor yang menopang pembangunan daerah.
Apresiasi Aleks Armanjaya mendapat respons positif dari berbagai kalangan, menjadi bukti bahwa sinergi antara eksekutif dan legislatif bisa menghasilkan kinerja nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Dengan pencapaian-pencapaian ini, harapan publik terhadap masa depan Manggarai kian tinggi sebuah daerah yang tak hanya kaya budaya, tetapi juga makin matang dalam tata kelola dan daya saing.
Penulis: Piter Bota