Alor, NTT – Lebih dari seratus pemuda dari berbagai wilayah di Nusa Tenggara Timur bersatu dalam Jambore Gotong Royong untuk Flobamoratas (GRUF) 2025 yang digelar di pesisir Pantai Sebanjar, Alor. Kegiatan ini bukan sekadar perkemahan biasa, melainkan ruang kolaboratif bagi generasi muda untuk saling belajar, berbagi praktik baik, dan memperkuat komitmen terhadap aksi iklim.
Dengan mengusung tema “Taramiti Tominuku” yang mengandung makna mendalam tentang kebersamaan dalam menjaga bumi, jambore ini menjadi panggung bagi para peserta untuk menyuarakan kepedulian mereka terhadap dampak perubahan iklim yang kian terasa, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Berbagai rangkaian kegiatan digelar selama jambore, mulai dari diskusi publik tentang budaya dan lingkungan, lokakarya kreativitas kampanye iklim, hingga penghitungan emisi karbon harian yang dikonversi menjadi komitmen penanaman pohon. Semua aktivitas dirancang untuk menggugah kesadaran akan pentingnya tindakan nyata, tidak hanya retorika.
Bupati Alor yang hadir membuka kegiatan ini menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif kaum muda yang dinilai mampu menjadi motor penggerak dalam upaya penyelamatan lingkungan. “Kami bangga bahwa dari Alor, suara anak muda NTT menggema untuk bumi yang lebih lestari,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi jejaring komunitas pemuda dari berbagai kabupaten, mendorong kolaborasi lintas sektor dan lintas budaya. Dalam suasana gotong royong yang kental, para peserta sepakat bahwa perubahan iklim harus ditanggapi dengan pendekatan lokal yang berakar pada kearifan tradisional dan solidaritas sosial.
Jambore GRUF 2025 ditutup dengan deklarasi bersama yang menegaskan komitmen para pemuda untuk terus bergerak di komunitas masing-masing, mengajak lebih banyak orang terlibat dalam gerakan iklim yang berkelanjutan.
Sumber: I86news.com/Bino Maot