Bandung barat, Berita1.info -
Tak di pungkiri sudah 80 tahun Indonesia merdeka tidak sedikit pembangunan dilaksanakan tetapi masih terdapat daerah terisolir seperti di kampung bojong langkap desa karang anyar kecamatan cililin kabupaten bandung barat.
Sebut saja B saat di temui awak media menuturkan pernah kelelahan dikala mau menguruskan surat harus menempuh perjalanan cukup panjang menuju kantor desa karena keterbatasan anggaran sehari hari, B harus berjalan kaki, sebetulnya ada jalan alternative lain untuk ke desa, bisa melalui perairan tetapi B tidak memiliki perahu atau rakit dan tidak semua masyarakat bisa menggunakan perahu atau rakit tuturnya.
Maman selaku kepala dusun bojong langkap di temui Media Nurani Rakyat menuturkan untuk segala urusan berkaitan dengan desa Maman harus menempuh perjalanan 20 kilometer melewati 2 desa diantaranya desa citalem serta desa sukamulya kecamatan cipongkor kabupaten bandung barat padahal sebelum ada waduk saguling perjalanan tidak terlalu jauh , namun setelah ada waduk saguling jalan pintas menuju desa menjadi jauh karena terendam air saguling sudah berpuluh puluh tahun lamanya.
Ada 2 jalan alternative untuk memotong jalan menuju desa lebih dekat itu pun kalau di bangun diantaranya 1 jembatan permanen dari dusun 1 ke dusun 2 kampung cijigud serta dari kampung masdin dusun 4 ke dusun 2 rw 10 itu jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari kampung bojong langkap sampai desa
Adapun alternative ke 2 bisa membangun jembatan terapung dari kampung cijigot ke kampung sampora menempuh perjalanan 4 kilometer tuturnya.
Asep Hermawan selaku kepala desa karang anyar saat di konfirmasi menuturkan dari pihak desa bukan tidak menanggapi keluhan masyarakat berbagai cara sudah di tempuh untuk mendapatkan ijin pembangunan jembatan agar masyarakat dengan mudah untuk melakukan kegiatan di desa cuman dari pihak Indonesia power untuk pembangunan jembatan tersebut hingga saat ini belum mendapatkan ijin tuturnya
Menanggapi infrastuktur jalan yang rusak Ade Hermawan tidak tutup mata sudah berusaha untuk memperbaiki jalan karang anyar yang rusak akibat sudah lama belum di perbaiki serta curah hujan intensitas lumayan tinggi sehingga air banyak ke jalan utamanya belum bisa membangun jalan terkait anggaran desa terbatas sekarang regulasi sering berubah kalau dulu otonomi daerah itu terasa tapi sekarang hak desa terasa hilang karena segala sesuatu di atur dari atasan langsung seperti sekarang program Presiden berkaitan anggaran 20% untuk ketahanan pangan tidak bisa di ganggu gugat , makanya untuk membangun yang volumenya besar hingga saat ini belum ada solusinya
Ade Hermawan pernah mengajukan proposal untuk jalan tersebut dan mendapatkan intruksi dari bale proposal harus di pdfkan dan beberapa minggu kemudian ada administrasi harus di tempuh sebesar 5.000.000 biaya pembuatan spanduk pembangunan jalan tuturnya
Dengan ramainya kabar Program bantuan Intruksi presiden untuk jalan lingkungan banyak yang jadi korban seperti pemborong dari pihak ke 3 di wilayah karang anyar pak lukman mendapatkan borongan sepanjang 700 meter pada akhirnya pekerjaan hanya gelar beksos lalu di giling basah dan hingga kini tidak ada kelanjutan tuturnya
By : (Ahy.Sn)