REO, NTT. Ratusan umat dari Stasi Santo Agustinus Jati, Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo, melaksanakan ziarah iman ke Gua Maria Pantai Torong Besi, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu (25/5). Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian Bulan Rosario yang penuh makna, sekaligus memperkuat persaudaraan antarumat dengan partisipasi istimewa dari rombongan SLB Karya Murni Ruteng.
Ziarah dimulai sekitar pukul 11.00 WITA, di mana para peziarah melangkah bersama menuju Gua Maria dengan penuh khidmat, diiringi lagu-lagu pujian yang menggema. Suasana hening dan penuh penghayatan menyelimuti perjalanan, mempersiapkan batin umat untuk rangkaian kegiatan spiritual yang akan dilalui.
Setibanya di lokasi, Misa Kudus dipersembahkan oleh Pater Valens Tnesi, SVD. Dalam homilinya yang menginspirasi, Pater Valens mengajak umat untuk meneladani sosok Paus Fransiskus. "Paus Fransiskus mengajarkan kita tentang kepemimpinan yang rendah hati, kepedulian tulus terhadap sesama, dan gaya hidup yang sederhana. Mari kita ikuti teladan ini dalam kehidupan sehari-hari," tegas Pater Valens.
Usai perayaan Ekaristi, umat diberikan kesempatan untuk berdoa secara pribadi di hadapan Gua Maria. Momen ini dimanfaatkan untuk mengungkapkan rasa syukur dan memanjatkan harapan-harapan pribadi, menciptakan suasana haru dan penghayatan iman yang mendalam.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan kebersamaan yang hangat dan penuh sukacita. Anak-anak dari Stasi Jati tampil memukau dengan lagu-lagu rohani, menambah semarak suasana dan mengundang senyum. Kehadiran rombongan dari SLB Karya Murni Ruteng semakin meriahkan acara dengan nyanyian dan pameran karya tangan berupa rosario, yang dijual untuk mendukung pelayanan mereka.
Seluruh kegiatan ziarah ini berakhir dengan penuh sukacita dan berkat. Umat kembali ke rumah masing-masing dengan hati yang dikuatkan oleh iman dan membawa pulang rosario sebagai simbol berkat serta kenangan indah dari perjalanan iman mereka di Gua Maria Pantai Torong Besi. Ziarah ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momen nyata untuk mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam komunitas.
(Piter Bota)
