Manggarai, NTT — Warga sekitar Pelabuhan Reo di Kedindi, Kelurahan Wangkung, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, kini hidup dalam kepungan debu semen setiap hari. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan yang dikelola sejumlah perusahaan besar seperti Meratus, Sindo Ekspres, dan Temas Line diduga menjadi sumber utama polusi debu yang menyelimuti rumah-rumah warga.
Masyarakat setempat mengaku sudah berulang kali mengadu kepada pihak Syahbandar Reo dan perusahaan-perusahaan terkait, namun hingga kini tak ada tindakan nyata. “Mereka janji akan menyiram area pelabuhan setiap hari sebelum kegiatan dimulai, tapi itu cuma janji manis. Nyatanya, debu tetap beterbangan, kami yang jadi korban,” ungkap salah satu warga, MJR, dengan nada kesal.
Debu semen yang beterbangan itu bukan hanya mengotori rumah, tetapi juga mengancam kesehatan warga sekitar. Anak-anak dan lansia paling merasakan dampaknya banyak yang mengeluh batuk, sesak napas, hingga iritasi mata akibat paparan debu yang terus-menerus.
Masyarakat menuntut Kementerian Perhubungan dan instansi terkait untuk turun tangan. Mereka mendesak agar kepala Sabandar Reo dan perusahaan pelaku aktivitas bongkar muat diberi peringatan keras. “Kalau tidak mau menyiram area pelabuhan, lebih baik hentikan aktivitas! Jangan hanya cari untung, sementara kami yang sengsara,” tegas warga dengan nada marah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Sabandar maupun perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pelabuhan tersebut. Sementara itu, masyarakat terus menuntut keadilan dan tindakan nyata, bukan sekadar janji tanpa bukti.