Reok, Manggarai – 15 Agustus 2025
Karnaval budaya dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, berlangsung meriah dan sarat warna. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian ribuan penonton di Lapangan Umum Reo adalah atraksi tarian caci yang dibawakan oleh siswa-siswi SMAK Santo Gregorius Reo.
Dengan balutan busana tradisional Manggarai sarung songke bermotif khas, ikat kepala, dan perlengkapan pelindung para penari tampil penuh percaya diri di bawah terik matahari. Gerakan lincah dan hentakan kaki yang teratur berpadu dengan ayunan cambuk (larik) dan tangkisan tameng (nggiling) menciptakan tontonan yang memukau.
Tarian caci merupakan warisan budaya khas Manggarai yang sarat nilai sportivitas, persahabatan, dan keberanian. Dalam tradisi aslinya, caci kerap ditampilkan dalam pesta adat sebagai ungkapan syukur dan penghormatan kepada leluhur.
Salah satu penonton, Ibu Hilda (34), warga Kelurahan Mata Air, mengaku kagum dengan aksi para pelajar tersebut.
“Luar biasa sekali. Anak-anak muda ini bisa menarikan caci dengan gerakan yang mantap. Saya bangga karena budaya kita masih diajarkan di sekolah dan dipertontonkan di acara besar seperti ini,” katanya sambil tersenyum.
Tepuk tangan, sorakan, dan kamera ponsel penonton tak henti-hentinya mengabadikan momen. Bahkan beberapa penonton dari luar daerah mengaku terkesan melihat bagaimana anak-anak muda mampu membawakan tarian tradisional dengan penuh semangat.
Karnaval budaya Kecamatan Reok tahun ini diikuti oleh puluhan peserta dari sekolah, organisasi masyarakat, dan kelompok seni. Seluruh rangkaian kegiatan menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya pesta, tetapi juga ruang untuk menghormati sejarah, merawat budaya, dan memperkuat kebersamaan di tengah masyarakat.
Penulis:Piter Bota