![]() |
| Ibu Sofia Ena |
Manggarai Timur – Hidup seorang ibu selalu penuh pengorbanan. Namun kisah Sofia Ena (53), seorang janda asal Kampung Ndei, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, menjadi potret nyata tentang ketabahan seorang perempuan yang harus berjuang seorang diri setelah ditinggalkan suaminya lebih dari sepuluh tahun lalu.
Kepergian sang suami bukan hanya meninggalkan luka, tetapi juga meninggalkan beban tanggung jawab yang begitu besar. Dalam kondisi ekonomi yang serba terbatas, Sofia terpaksa menggantikan peran ganda: sebagai ayah sekaligus ibu bagi ketiga anaknya.
Tanpa sokongan pasangan hidup, ia rela mengerjakan berbagai pekerjaan serabutan mulai dari menggarap kebun kecil hingga membantu tetangga demi memastikan ada makanan di meja dan anak-anaknya tetap bisa bersekolah.
“Semenjak suami saya tidak ada, saya harus menggantikan posisinya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Saya tidak punya waktu mengeluh. Siapa yang akan peduli dengan keadaan saya? Saya harus berjuang sendiri,” ungkapnya lirih.
Kisah ini menjadi pengingat pahit tentang dampak besar ketika seorang kepala keluarga memilih melepaskan tanggung jawabnya. Bukan hanya pasangan yang tersakiti, tetapi juga anak-anak yang harus menanggung kehilangan figur ayah.
Meski demikian, keteguhan Ibu Sofia menghadirkan pelajaran berharga: cinta seorang ibu mampu menutup celah yang ditinggalkan oleh sikap abai seorang ayah. Ia berdiri teguh, menjadikan kasih sayang dan ketabahan sebagai benteng terakhir untuk masa depan anak-anaknya.
Penulis:Piter Bota


