MANGGARAI, BERITA1.INFO – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Reo 2, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), memperingati Hari Guru Nasional (HGN) ke-30 tahun 2025 dengan mengukuhkan filosofi "Kurikulum Berbasis Cinta" (KBC) dalam praktik pendidikan mereka.
Rangkaian kegiatan, yang dilaksanakan pada Rabu, 25 November 2025, terdiri dari Apel Bendera, Lomba Non-Akademik bagi siswa, dan diakhiri dengan ziarah serta tabur bunga di makam para guru pendahulu. Kegiatan ini menjadi manifestasi nyata dari komitmen tersebut.
Profesionalisme Berlandaskan Cinta dan Kasih Sayang
Kepala SDN Reo 2, Rofinus Mancang, S.Pd., dalam sambutannya menekankan bahwa tantangan zaman memerlukan lebih dari sekadar transfer pengetahuan, melainkan pengajaran yang didasari ketulusan.
“Di Hari Ulang Tahun Guru ke-30 ini, kami seluruh guru SDN Reo 2 berkomitmen untuk menjadi guru yang profesional dan relevan. Namun, profesionalisme kami tidak lepas dari esensi Kurikulum Berbasis Cinta,” ujar Rofinus.
Menurutnya, KBC adalah filosofi yang mengajarkan guru untuk selalu melihat potensi, bukan kekurangan, setiap siswa. Hal ini diterjemahkan melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning), di mana proses belajar mengajar tidak hanya mengutamakan kognitif, tetapi juga mengembangkan sisi afektif dan karakter.
“Cinta dan kasih sayang adalah modal utama kami menjawab tantangan zaman, sambil terus menanamkan karakter siswa untuk selalu menghargai jasa-jasa para pahlawan, termasuk para guru yang telah berpulang,” tambahnya.
Lomba Non-Akademik sebagai Wadah Bakat
Sebagai bagian dari penerapan KBC yang menghargai keberagaman bakat, SDN Reo 2 menggelar berbagai lomba non-akademik untuk siswa. Lomba ini bertujuan memberikan ruang ekspresi dan pengembangan potensi di luar mata pelajaran inti, memupuk sportivitas, dan kreativitas siswa.
Ziarah Makam sebagai Puncak Penghargaan
Puncak peringatan ditutup dengan momen yang sarat makna, yaitu ziarah ke makam para guru SDN Reo 2 yang telah meninggal dunia. Seluruh siswa dan guru secara kolektif mengunjungi tempat peristirahatan terakhir tersebut untuk mendoakan dan mengenang jasa para pendidik yang telah mengabdi.
Kegiatan tabur bunga yang dilakukan menjadi simbol penghargaan tertinggi atas dedikasi dan pengorbanan para guru terdahulu. Ziarah ini menjadi pengingat konkret bagi generasi penerus di SDN Reo 2 bahwa menghargai jasa pahlawan tanpa tanda jasa adalah bagian integral dari pendidikan karakter yang berlandaskan cinta kasih.



