Garut, Berita1.info -
Komunitas wanita hebat Garut (WAHEGAR) gelar acara milad ke.3 di pendopo dengan mengangkat tema wanita Garut berkebaya untuk dunia kegiatan ini menjadikan ajang pelestarian budaya dan sosial, dengan memberikan santunan kepada 100 anak yatim.
Saya merasa bangga menjadi bagian dari Wahegar Luar biasa, karena segala perjuangan yang kita lakukan, sekecil apa pun langkah itu, tidak akan pernah sia-sia, Setiap jejak akan menjadi bagian dari perjalanan kita menuju masa depan, dan para perempuan hebat Garut, akan selalu hadir. Kami merinding mengenang perjuangan sejak kecil, tetapi tetap yakin bahwa perjalanan ini penuh makna. Terima kasih untuk setiap langkah yang telah kita tempuh
Lihatlah Lasminingrat, putri Garut yang kini ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Lihat pula R.A. Kartini, dan Dewi Sartika—semuanya perempuan hebat yang menginspirasi. Mereka melalui perjuangan yang tidak mudah, penuh kepedihan, namun meninggalkan keteladanan yang kekal.
Kami adalah penerus mereka. Doakan kami agar semangat ini terus terjaga. Wahegar akan tetap ada, tetap abadi, dan Insya Allah akan terus jaya bahkan hingga 100 tahun ke depan. Kami adalah tonggak perjuangan untuk memperjuangkan eksistensi dan martabat wanita hebat Garut di mata dunia ujar
Harapan dan arah ke depan sebagai Ketua Wahegar, saya berharap perempuan Garut bisa bersinergi dengan pemerintah daerah (Pemkab) dan lebih maju, khususnya dalam mengembangkan potensi sumber daya alam dan manusia (SDM). Wahegar akan menyediakan pelatihan dan mendorong koperasi agar memberdayakan perempuan secara ekonomi.
Kami bangga memiliki sahabat di DPR RI yang telah mendukung penuh program-program Wahegar, termasuk sampai suksesnya acara Milad ini. Kami percaya, sinergi ini akan membuahkan hasil besar.
Saya juga ingin menegaskan: Wahegar tidak akan ada jika tanpa dukungan luar biasa dari seluruh anggota dan pengurus, khususnya Dewan Penasehat kami Bu hj Imas Aan ubudiah M.pd sebagai tamu kehormatan kami yang sangat kompeten karena beliau mewakili wanita wanita Garut di Senayan.
Kali ini Wahegar mengangkat kebaya sebagai simbol jati diri perempuan Garut. Berkebaya bukan sesuatu yang kuno, tapi justru mencerminkan keanggunan dan elegansi. Dunia harus tahu bahwa berkebaya adalah warisan budaya yang membanggakan dan harus dilestarikan bagi generasi mendatang.
Imas Aan ubudiah M.pd menegaskan bahwasanya ,Peran perempuan Garut dalam Pemerintahan sangat penting karenanya Garut telah melahirkan tokoh perempuan luar biasa: saya sendiri, Teh Rieke, dan Mulan Jameela—semuanya putri daerah Garut. Kami tidak hanya menjadi konco wingking atau sekadar penerima anggaran, tetapi juga menjadi bagian penting dalam merancang dan mengawal anggaran untuk kemajuan daerah.
Apalagi kini Garut mencatat sejarah: untuk pertama kalinya wakil bupatinya adalah perempuan. Ini menandai era baru bahwa perempuan tidak hanya bicara tentang peran domestik, tetapi juga kepemimpinan publik dengan rogram yang lebih Konkret menuju masa Depan
Saya Sebagai anggota DPR RI di Komisi 6, saya akan memperjuangkan program-program nyata seperti peningkatan penyerapan KUR, pengawasan pinjaman serta memperkuat koperasi. Koperasi Merah Putih harus menjadi milik kita bersama. Saya mendorong para anggota Wahegar untuk aktif bahkan mengambil alih peran kepemimpinan di koperasi desa Kalau ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan program KUR silahkan hubungi saya langsung melalui media sosial, kita ingin perempuan menjadi penggerak perubahan bukan hanya penonton sambungnya
Wahegar tidak hanya menjadi organisasi seremonial, tetapi harus menjadi pengkritik dan pengelola anggaran. Kami akan terus mengawal, memastikan dana dari pusat dimanfaatkan tepat sasaran, dan menginspirasi perempuan Garut agar terus melangkah maju.
By : HilmanNurop